Senin, 25 Mei 2015

10 album Alternative Rock 90-an terbaik sepanjang masa

Era 90-an memang menjadi salah satu era kejayaan emas musik dunia. Ini bisa terjadi karena diera ini banyak band yang muncul dengan genre yang bisa dibilang baru dan tidak biasa.

Namun salah satu genre yang benar - benar sukses di eranya adalah Alternative Rock. Sudah banyak album band alternative rock yang dicetak diera 90-an, namun tentu saja dari semua itu pasti ada yang terbaik. Inilah 10 album alternative rock di era 90-an terbaik sepanjang masa:

10. Suede - Dog Man Star (1994)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/0/06/Dog_man_star.jpg

Album ini merupakan album kedua Suede yang dikeluarkan. Suede di album ini berhasil melakukan hal yang bisa dibilang aneh dan tidak biasa, meski tidak ketinggalan dengan trademarknya sebagai band britpop. Namun secara keseluruhan album ini menggabungkan glam rock, orchestra, dan lainnya. Dan bisa dibilang bahwa ini salah satu album alternative rock era 90-an terbaik yang pernah ada.

9. Nirvana - In Utero (1993)


 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/e/e5/In_Utero_(Nirvana)_album_cover.jpg

Mengulang kesuksesan di album keduanya, "Nevermind" Nirvana kali ini mencoba peruntungan yang sama sebagai band grunge di eranya. Dan album ketiga Nirvana ini terbukti bisa melakukan hal itu dengan sangat luar biasa dan mengulang kesuksesan yang sama. Album ini adalah album terakhir Nirvana sepanjang kariernya, karena di tahun 1994, Nirvana memutuskan untuk bubar setelah kematian dari Kurt Cobain, sang vokalis dan gitarisnya.

8. Blur - self titled (1997)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/b1/Blur_Blur.jpg

Blur menjadi salah satu pelopor britpop dieranya setelah Pulp. Di tahun 1997, Blur meluncurkan album kelima dengan nama yang sama dengan bandnya. Disini, Blur mencoba untuk sedikit keluar dari jalurnya karena seiring meleburnya britpop ditahun itu. Dan Blur kembali membuktikan bahwa mereka bisa melakukan hal yang menyimpang dari trademark mereka. "Song 2" yang menjadi salah satu single di album ini menjadi lagu Blur yang melegenda hingga saat ini dan sempat dipakai untuk soundtrack FIFA 1998.

7. Blur - 13 (1999)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/1/1a/Blur13.jpg

Setelah sukses secara komersil lewat album kelimanya, Blur kembali ingin melakukan hal yang baru dengan album "13". Album ini secara total keluar dari trademark mereka sebagai band britpop. Dengan genre experimental yang terbilang kental di album ini dan lirik yang penuh dengan curahan hati menjadikan album "13" sebagai album terjenius dan mengharukan yang pernah dibuat oleh Blur. Namun tersiar kabar bahwa album "13" adalah album yang memisahkan mereka secara personal yang berujung Graham Coxon ditahun 2002 memutuskan untuk keluar karena adanya konflik dengan personel lainnya.

6. Green Day - Dookie (1994)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/4/4b/Green_Day_-_Dookie_cover.jpg

Green Day hingga saat ini terkenal dengan aliran alternative punk nya. Dookie menjadi salah satu masterpiece Green Day yang pernah dibuat. Sebagai pelopor alternative punk di eranya, membuat Green Day disanjungi banyak orang. Aransemen nya yang terbilang tidak begitu menjlimet membuat album ini sukses secara komersil dan langsung cepat diterima oleh kalangan pendengar.

5. Blur - Parklife (1994)










http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/7/7d/BlurParklife.jpg

Blur kembali lagi dengan album ketiganya. Dan bisa dibilang Blur dialbum ini benar - benar
 bertransformasi dari dua album sebelumnya yang cenderung gitarnya penuh dengan distorsi keras. Album ini cenderung lebih halus dan lebih fun untuk didengar. Maka tak heran album ini menjadi album Blur yang sukses secara komersil. Dan kesuksesan album ini berlanjut ke "The Great Escape" yang juga mengulangi kesuksesannya secara komersil.

4. Oasis - Definitely Maybe (1994)

 http://nme.assets.ipccdn.co.uk/images/gallery/1994oasisdefinitelymaybe600.jpg

Oasis memulai karier mereka dengan album ini. Album ini bisa dibilang menjadi salah satu album Oasis terbaik di era 90-an. Dengan aransemen britpop yang bercampur dengan alternative rock membuat musiknya terdengar keras dan terkesan cadas. Definitely Maybe mendapatkan respon positif dari para pendengarnya dan kritikus musik.

3. Radiohead - OK Computer (1997)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/a/a1/Radiohead.okcomputer.albumart.jpg

Radiohead diera nya dikenal sebagai band yang berani melakukan hal yang berbeda. Dan mereka berhasil membuktikannya di album ini. OK Computer berhasil menggabungkan beberapa esensi tertentu yaitu alternative rock dan sedikit electro dan experimental yang membuat album ini terasa greget dan sangar. Maka tak heran album ini menjadi pembahasan banyak kalangan bukan hanya orang - orang biasa namun para kritikus musik memuji album ini.

2. Nirvana - Nevermind (1991)

 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/b7/NirvanaNevermindalbumcover.jpg

Menjadi band pelopor grunge dieranya membuat Nirvana semakin tertantang diera itu untuk menyajikan hal yang berbeda. Kegagalan album pertama mereka "Bleach" membuat mereka harus berpikir untuk memperkenal grunge di momen yang tepat. Dan Nirvana memilih momen itu di awal era 90-an, dan Nirvana berhasil dengan strategi itu. Dan single "Smells Like Teen Spirit" menjadi lagu Nirvana yang melegenda sepanjang kariernya.

1. Oasis - (What's the Story) Morning Glory? (1995)

 http://cps-static.rovicorp.com/3/JPG_400/MI0001/567/MI0001567975.jpg?partner=allrovi.com

Oasis kembali melanjutkan kesuksesan mereka di album pertama dengan merilis album kedua ini. Album kedua ini bisa dibilang menjadi album Oasis yang tersukses dan terbaik sepanjang sejarah. Karena mereka mengaransemen lagunya tidak terlalu cadas dan kalangan pendengar langsung bisa menerima album ini dengan baik ketimbang album pertama yang terkesan "keras".

Sabtu, 23 Mei 2015

Blur

Siapakah rival nya dari Oasis ? Banyak ! Salah satunya Blur. Perlawanan sengit mereka sangat terasa di era 90-an dengan saling balas membalas satu dengan lainnya, meski pada akhirnya duo frontman Oasis dan Blur belakangan ini memutuskan untuk berdamai.

 
Blur di era 90-an
Blur sendiri adalah salah satu band pencetus britpop dieranya. Dibentuk pada tahun 1988 dengan nama Seymour, mereka memulai perjalanan mereka dengan bermain di kafe - kafe. Perjalanan terbesar mereka adalah disaat mereka memberikan demo mereka di tahun 1989 di label rekaman, Food. Dan disitulah perjalanan sesungguhnya telah dimulai, dengan formasi 4 orang yaitu Damon Albarn sebagai vokalis, Graham Coxon sebagai gitaris dan backing vokal, Alex James sebagai bassis, dan Dave Rowntree sebagai drummer dan formasi ini solid hingga sekarang. Dan akhirnya pihak Food menerima dan mau memberi kontrak pada mereka. Dan mereka memutuskan untuk mengganti namanya dengan Blur.

Di tahun 1990, Blur merilis single "She's So High" yang memulai perjalanan mereka di industri musik. Kesan shoegaze disini terasa sekali dan kesan ini kemudian berlanjut hingga album pertama mereka, "Leisure" yang dirilis setahun kemudian. Album ini terasa penuh dengan distorsi - distorsi yang cukup keras. Dan bisa dibilang Leisure adalah album Blur dengan aransemen tercadas yang pernah dibuat. Dalam segi penjualan, album ini dapat diterima dengan positif oleh penggemar musik dieranya.

Blur kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan munculnya album kedua mereka, "Modern Life is Rubbish" yang dirilis pada tahun 1993, meski sebelumnya mereka merilis single "Popscene". Di album kedua mereka, Blur coba untuk bertransformasi dari album mereka sebelumnya yang cenderung "keras". Dan album ini berhasil melakukan hal itu. Blur di album ini lebih dikenal banyak orang ketimbang album pertamanya dan nuansa Britpop nya lebih terasa. Namun sayang, meskipun lebih terkenal dari sebelumnya tapi dalam segi penjualan album ini kalah dari album pertamanya.

Tahun 1994, Blur kembali membuat kejutan dengan dirilisnya album ketiganya, "Parklife". Album ini coba untuk mengulang kesuksesan mereka dari album sebelumnya. Dan album ini berhasil melakukan hal yang serupa, bahkan ini adalah salah satu album tersukses Blur sepanjang sejarah. Nuansa britpop mereka lebih terasa di album ini ketimbang sebelumnya yang kadang cenderung ingin lebih banyak distorsi dibagian gitar.

Kesuksesan besar mereka berlanjut hingga tahun 1995 disaat mereka mengeluarkan album keempatnya, "The Great Escape". Sudah menjadi trademark sejak album sebelumnya, Blur kembali mencoba untuk mengulang kesuksesannya dengan mengusung musik Britpop. Dan album ini kembali berhasil melakukan hal itu. Namun ditahun yang sama pula band rival mereka, Oasis juga mengeluarkan album terbarunya. Dan disinilah persaingan mereka di era 90-an mulai. Mereka pun saling menyerang satu sama lain.

Seiring mulai meleburnya Britpop di dunia musik, Blur semakin tertantang untuk membuat album dengan keluar dari trademark mereka sebagai Britpop. Dan Blur coba memberikan hal itu dengan album kelimanya mereka yang diberi judul sama dengan nama band nya dirilis tahun 1997. Coxon disini pun berubah dalam segi aransemen dan cara permainannya yang cenderung mirip dengan band indie rock Amerika di zamannya. Dan Blur berhasil membuktikan bahwa mereka bisa melakukan hal lebih dari sebelumnya, meski masih ada sedikit unsur Britpopnya namun secara overall mereka berhasil keluar dari bayang - bayang mereka sebagai band Britpop.

Tahun 1998, mereka merilis versi remix dari album kelimanya dengan nama "Bustin' + Dronin'". Di salah satu remix mereka, ada William Orbit yang meremix salah satu lagu mereka dari album kelimanya. Dan William Orbit inilah yang menjadi produser terbaru mereka menggantikan Stephen Street yang sudah menjadi produser di lima album mereka.

Tahun 1999, menjadi pembuktian baru mereka bahwa mereka bisa melakukan hal yang lebih. Dan Blur berhasil membuktikan hal itu di album keenam mereka, "13". Blur di album ini secara total keluar dari trademark mereka, bukan hanya aransemen saja namun juga berdampak pada liriknya. Lirik nya penuh dengan nuansa curahan hati Damon Albarn, sang vokalis yang pada saat itu telah putus dari Justine Frischmann, vokalis Elastica di tahun 1998. Dan album ini yang benar - benar saya favoritkan, karena album ini adalah album Blur yang paling berani untuk keluar dari jalur mereka. Namun sayang, tersiar kabar bahwa album ini adalah album pemisah mereka secara personal. Dan ini juga berdampak hingga tahun 2002, ditengah rekaman album ketujuh mereka Coxon memutuskan keluar dari Blur akibat konflik dengan Damon Albarn.

Tahun 2000, mereka mengeluarkan "The Best of" sebagai kompilasi karya terbaik mereka. Tahun 2002, mereka mengeluarkan single "Don't Bomb When You're the Bomb" sayang single ini tidak seperti sebelumnya yang cenderung berhasil.

Blur pada tahun 2003 (setelah Coxon keluar)
Tahun 2003, pembuktian mereka berlanjut dengan merilisnya album ketujuh mereka "Think Tank". Setelah Coxon keluar dari formasi, Blur semakin tertantang lagi untuk membuat konsep yang baru. Dan ternyata konsep itu hampir sama persis dengan album Kid A dari Radiohead dengan meminimalisasi penggunaan sound gitar di album nya. Dan Blur berhasil membuktikan bahwa mereka masih bisa membuat hal yang lebih meskipun tanpa bantuan Coxon. Coxon sendiri masih menjadi gitaris meski hanya satu lagu saja. Dan setelah album ini keluar, semua personil Blur perlahan namun pasti sudah mulai sibuk dengan mainannya sendiri. Damon dengan band virtualnya Gorillaz yang sudah dibentuk sejak 1998 dan telah merilis album perdananya pada waktu itu, Dave juga sibuk dengan memproduseri beberapa album, serta Alex James sibuk dengan pabrik kejunya dan menjadi additional bass bagi musisi tertentu. Hal ini membuat Blur memutuskan untuk vakum sejenak hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Hingga akhirnya tahun 2008, Blur memutuskan untuk kembali di dunia musik. Kembalinya Coxon di formasi, membuat Blur semakin hebat dari album ketujuh mereka. Dan kembalinya Blur sempat menjadi spekulasi bahwa Coxon dan Damon Albarn telah berdamai. Tahun 2010, mereka merilis video dokumentasi mereka "No Distance Left to Run" yang berisi perjalanan karier mereka di dunia musik.

Tahun 2012, Blur kembali dengan single lagu "Under the Westway" yang menjadi penantian para fans Blur sepanjang 4 tahun setelah mereka bersatu kembali. Dan single ini mendapat respon positif dari penggemar dan kritikus musik. Di tahun yang sama mereka merilis video konser "Parklive" yang merupakan konser mereka di Hyde Park, London. Setelah merilis video konser ini, sempat tersiar kabar lagi bahwa Blur akan bubar. Namun sang vokalis, Damon Albarn langsung menyanggah hal itu.

Blur di tahun 2014
Tahun 2015, Blur kembali dengan album kedelapannya "The Magic Whip". Ini adalah merupakan album penantian para penggemarnya setelah hampir 12 tahun tidak merilis album terbaru mereka sejak "Think Tank" dirilis. Kembalinya Coxon di formasi pada album terbarunya membuat Blur semakin kuat dalam hal aransemennya. Di album ini, Blur mencoba membawa nuansa retro mereka dalam hal aransemen, dan beberapa lagu mereka memiliki aransemen yang hampir sama dengan album keenam mereka, "13". Satu hal yang unik dari album ini adalah mereka merekam hampir semua lagunya di Hongkong. Dan album ini tak luput dari kesuksesannya, menjadi band penantian semua orang membuat album ini terdongkrak banyak. Namun pada awalnya banyak yang mengira bahwa pemberitahuan album ini akan menjadi sebuah isapan jempol. Karena beberapa kali diberitakan akan keluar album baru, Blur selalu membantahnya.