Blur di era 90-an |
Di tahun 1990, Blur merilis single "She's So High" yang memulai perjalanan mereka di industri musik. Kesan shoegaze disini terasa sekali dan kesan ini kemudian berlanjut hingga album pertama mereka, "Leisure" yang dirilis setahun kemudian. Album ini terasa penuh dengan distorsi - distorsi yang cukup keras. Dan bisa dibilang Leisure adalah album Blur dengan aransemen tercadas yang pernah dibuat. Dalam segi penjualan, album ini dapat diterima dengan positif oleh penggemar musik dieranya.
Blur kemudian melanjutkan perjalanan mereka dengan munculnya album kedua mereka, "Modern Life is Rubbish" yang dirilis pada tahun 1993, meski sebelumnya mereka merilis single "Popscene". Di album kedua mereka, Blur coba untuk bertransformasi dari album mereka sebelumnya yang cenderung "keras". Dan album ini berhasil melakukan hal itu. Blur di album ini lebih dikenal banyak orang ketimbang album pertamanya dan nuansa Britpop nya lebih terasa. Namun sayang, meskipun lebih terkenal dari sebelumnya tapi dalam segi penjualan album ini kalah dari album pertamanya.
Tahun 1994, Blur kembali membuat kejutan dengan dirilisnya album ketiganya, "Parklife". Album ini coba untuk mengulang kesuksesan mereka dari album sebelumnya. Dan album ini berhasil melakukan hal yang serupa, bahkan ini adalah salah satu album tersukses Blur sepanjang sejarah. Nuansa britpop mereka lebih terasa di album ini ketimbang sebelumnya yang kadang cenderung ingin lebih banyak distorsi dibagian gitar.
Kesuksesan besar mereka berlanjut hingga tahun 1995 disaat mereka mengeluarkan album keempatnya, "The Great Escape". Sudah menjadi trademark sejak album sebelumnya, Blur kembali mencoba untuk mengulang kesuksesannya dengan mengusung musik Britpop. Dan album ini kembali berhasil melakukan hal itu. Namun ditahun yang sama pula band rival mereka, Oasis juga mengeluarkan album terbarunya. Dan disinilah persaingan mereka di era 90-an mulai. Mereka pun saling menyerang satu sama lain.
Seiring mulai meleburnya Britpop di dunia musik, Blur semakin tertantang untuk membuat album dengan keluar dari trademark mereka sebagai Britpop. Dan Blur coba memberikan hal itu dengan album kelimanya mereka yang diberi judul sama dengan nama band nya dirilis tahun 1997. Coxon disini pun berubah dalam segi aransemen dan cara permainannya yang cenderung mirip dengan band indie rock Amerika di zamannya. Dan Blur berhasil membuktikan bahwa mereka bisa melakukan hal lebih dari sebelumnya, meski masih ada sedikit unsur Britpopnya namun secara overall mereka berhasil keluar dari bayang - bayang mereka sebagai band Britpop.
Tahun 1998, mereka merilis versi remix dari album kelimanya dengan nama "Bustin' + Dronin'". Di salah satu remix mereka, ada William Orbit yang meremix salah satu lagu mereka dari album kelimanya. Dan William Orbit inilah yang menjadi produser terbaru mereka menggantikan Stephen Street yang sudah menjadi produser di lima album mereka.
Tahun 1999, menjadi pembuktian baru mereka bahwa mereka bisa melakukan hal yang lebih. Dan Blur berhasil membuktikan hal itu di album keenam mereka, "13". Blur di album ini secara total keluar dari trademark mereka, bukan hanya aransemen saja namun juga berdampak pada liriknya. Lirik nya penuh dengan nuansa curahan hati Damon Albarn, sang vokalis yang pada saat itu telah putus dari Justine Frischmann, vokalis Elastica di tahun 1998. Dan album ini yang benar - benar saya favoritkan, karena album ini adalah album Blur yang paling berani untuk keluar dari jalur mereka. Namun sayang, tersiar kabar bahwa album ini adalah album pemisah mereka secara personal. Dan ini juga berdampak hingga tahun 2002, ditengah rekaman album ketujuh mereka Coxon memutuskan keluar dari Blur akibat konflik dengan Damon Albarn.
Tahun 2000, mereka mengeluarkan "The Best of" sebagai kompilasi karya terbaik mereka. Tahun 2002, mereka mengeluarkan single "Don't Bomb When You're the Bomb" sayang single ini tidak seperti sebelumnya yang cenderung berhasil.
Blur pada tahun 2003 (setelah Coxon keluar) |
Hingga akhirnya tahun 2008, Blur memutuskan untuk kembali di dunia musik. Kembalinya Coxon di formasi, membuat Blur semakin hebat dari album ketujuh mereka. Dan kembalinya Blur sempat menjadi spekulasi bahwa Coxon dan Damon Albarn telah berdamai. Tahun 2010, mereka merilis video dokumentasi mereka "No Distance Left to Run" yang berisi perjalanan karier mereka di dunia musik.
Tahun 2012, Blur kembali dengan single lagu "Under the Westway" yang menjadi penantian para fans Blur sepanjang 4 tahun setelah mereka bersatu kembali. Dan single ini mendapat respon positif dari penggemar dan kritikus musik. Di tahun yang sama mereka merilis video konser "Parklive" yang merupakan konser mereka di Hyde Park, London. Setelah merilis video konser ini, sempat tersiar kabar lagi bahwa Blur akan bubar. Namun sang vokalis, Damon Albarn langsung menyanggah hal itu.
Blur di tahun 2014 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar