Rabu, 26 Oktober 2016

The Tears - Here Come the Tears


Bagi penggemar fans Suede, pasti sudah tahu akan keberadaan band The Tears. Meski cukup aneh, namun history awal kemunculan band ini sangat menarik untuk dilihat hingga akhirnya bisa mengeluarkan album ini.

Sedikit sejarah mengenai band ini. Band ini dibentuk pada tahun 2004, dimana pada saat itu Suede memang memutuskan untuk vakum. Sebelum band ini terbentuk, awalnya Brett Anderson, sang vokalis kemudian meminta kontak telepon Bernard Butler, sang gitaris kepada manager Suede selepas konser Suede yang terakhir. Mereka berdua dahulunya adalah anggota dari grup musik Suede. Namun pada tahun 1994, Bernard Butler memutuskan untuk keluar dari Suede setelah berseteru dengan Anderson pada saat pengerjaan album "Dog Man Star". Dan sejak saat itulah, Anderson dan Butler tak pernah berkomunikasi sama sekali. Berselang 9 tahun, tepatnya pada tahun 2003, Anderson dan Butler akhirnya berbicara lewat telepon untuk membicarakan sesuatu yang baru.

Kemudian akhirnya mulailah nama The Tears muncul, yang namanya diambil dari kata-kata sebuah novel ciptaan Philip Larkin. The Tears beranggotakan Brett Anderson sebagai vokalis, Bernard Butler sebagai gitaris dan backing vokal, kemudian Bernard Butler mengajak 3 anggota lainnya yang merupakan pengiring band untuk Bernard Butler, yaitu Will Foster sebagai kibordis, Nathan Fisher sebagai bassis, dan Makoto Sakamoto sebagai drummer. Pendek kata, The Tears adalah band kolaborasi antara Anderson dan Butler.

Pada saat album ini muncul, pastilah ekspektasi banyak orang begitu tinggi akan album ini, mengingat kolaborasi antara Anderson dan Butler sangat diagungkan oleh fans semasa mereka berdua di Suede. Dan boleh dibilang, album ini bisa menjadi album yang berpotensi untuk The Tears bisa sukses di masa depan. Karena rata-rata album "Here Come the Tears" ini terasa jauh lebih fresh ketimbang Suede yang mencoba lebih menekankan unsur artistik. Dan memang sejak awal, Anderson menegaskan bahwa The Tears tidak mencoba untuk membangkitkan nuansa Suede, baik album ini maupun pada saat mereka live.

Hasilnya album ini sangatlah sukses, dan hampir seluruh fans Suede sangat menerima keberadaan album ini. Namun kesuksesan mereka sangatlah singkat. Pada tahun 2006, The Tears memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi sebagai band yang utuh alias bubar. Salah satunya dikarenakan Brett Anderson memutuskan untuk fokus di solo kariernya yang memang sudah ia rencanakan pada saat tour untuk promosi album ini. Serta Bernard Butler memutuskan untuk mundur dari dunia panggung musik dan ingin fokus di balik layar sebagai produser. Memang sangat disayangkan karena kemunculan album mereka ini boleh dibilang sangat potensial untuk mereka bisa sukses di masa depan. Pada tahun 2007 sempat berhembus kabar bahwa The Tears akan kembali muncul dengan album kedua mereka. Namun sayangnya itu semua hanyalah sebuah isapan jempol karena semua personel membantahnya.

Itulah sedikit sejarah band ini. Saatnya kita membahas albumnya lebih mendalam. "Here Come the Tears" dirilis pada tanggal 6 Juni 2005. Di album ini, The Tears memasukkan 13 buah lagu. Dan hasilnya janji Brett Anderson memang benar, The Tears mencoba untuk keluar dari karakter Suede yang sudah melekat erat pada Anderson dan Butler. Dan album ini boleh dibilang sebagai transformasi mereka untuk bisa tampil berbeda. Album ini di produseri oleh Bernard Butler, sang gitaris.

Dari 13 buah lagu yang dimasukkan, The Tears memilih 2 lagu sebagai hits single mereka untuk album ini. Pertama yaitu "Refugees". Lagu ini boleh dibilang sangat kental dengan nuansa lagu Bernard Butler selama dirinya berkarier sebagai penyanyi solo. Namun The Tears sangat pintar dalam meracik lagu, dimana mereka tidak memasukkan pure 100% nuansa Bernard Butler di lagu ini. Dan lagu ini terdengar sangat fresh, namun tetap mematok unsur bertemakan cinta sebagai liriknya, sama seperti pendahulunya di Suede. Dan single ini pun sangatlah sukses di chart musik Britania Raya, dan berada di urutan Top 10 selama beberapa minggu.

Kemudian, disusul dengan single "Lovers". Lagu ini memiliki nuansa yang sangat timpang jika dibandingkan dengan "Refugees". Nuansa yang coba ditampilkan di album ini lebih dark, namun tidak ada sama sekali unsur Suede di lagu ini. Lagu ini memang memiliki hasil yang tidak sebaik "Refugees", hanya berada di urutan nomor 24 di chart musik Britania Raya.

Dan 11 lagu lainnya, boleh dibilang juga sangat fresh dan tetap ada unsur dark. Namun itu semua membuat The Tears sangat berinovasi dari segi musikalitas dan liriknya di album ini. Namun ada satu hal yang dirasa kurang begitu menyenangkan untuk di dengar. Yaitu suara yang dihasilkannya cenderung seperi musik mentah yang belum dipoles secara sempurna. Seharusnya, sang produser Bernard Butler bisa lebih baik untuk menyajikan sound yang lebih baik untuk di dengar. Namun itu semua benar - benar tertutup dengan nuansa lagunya yang sangat fresh di album ini.


Daftar Lagu:
1. Refugees
2. Autograph
3. Co-Star
4. Imperfection
5. The Ghost of You
6. Two Creatures
7. Lovers
8. Fallen Idol
9. Brave New Century
10. Beautiful Pain
11. The Asylum
12. Apollo 13
13. A Love As Strong As Death

Tidak ada komentar:

Posting Komentar