Tahun 2000-an masih ada band rock yang bertahan ??? Yap, itu beberapa hal yang saya pikirkan sebelumnya. Karena tidak sedikit band yang sukses di era-nya mampu bertahan di era millenium baru ini. Hal ini logis, karena di era 2000-an sudah banyak artis-artis bergenre Pop, R&B, Rap, dll yang mulai bertebaran di dunia bisnis musik. Namun tak sedikit pula bahwa band yang sukses di era-nya masih mampu bertahan dan membuktikan bahwa musik mereka tidak pernah dimakan oleh zaman.
Dan inilah 10 album Pop & Rock terbaik di era 2000-an:
10. MUSE - Origin of Symmetry (2001)
Album ini sendiri adalah album kedua MUSE yang dirilis. Sebelumnya, MUSE pernah merilis album pertama berjudul Showbiz, namun tak begitu sukses. Dan album inilah menjadi titik balik MUSE mulai dikenal banyak orang. Meski hanya bermodal 3 orang saja, namun suara yang mereka hasilkan cenderung enerjik dan terkesan multi-genre. Dan dua hal itulah yang menjadi resep MUSE bisa tampil beda dibandingkan band Rock di zamannya.
9. MUSE - Absolution (2003)
Setelah sukses dengan album keduanya, MUSE kembali lagi dengan album ketiganya yang tak kalah lebih hebat lagi. Namun konsep di album ini berbeda cukup signifikan dibanding album MUSE sebelumnya. Di album ini, mereka lebih mencoba mengangkat tema biblical, namun tetap dikemas dengan musik mereka yang lagi-lagi enerjik dan terkesan multi-genre. Dan berkat album ini, MUSE jadi semakin dikenal lagi dibeberapa benua, semisal Eropa, Amerika, dan Asia.
8. Weezer - Green Album (2001)
Album ini saya rasa adalah album terbaik mereka, setelah Pinkerton dan Make Believe. Album ini merupakan comeback mereka setelah vakum selama 5 tahun, dan hasilnya album ini mampu dikemas secara luar biasa, enerjik, dan dengan suara vokal yang lebih renyah ketimbang Blue Album dan Pinkerton, membuat album ini menjadi salah satu album favorit dari Weezer sepanjang karier mereka.
7. Blur - Think Tank (2003)
Ini adalah salah satu album favorit dari Blur. Meski lagi-lagi, bagi sebagian orang pilihan saya cukup kontroversial, mengingat album ini bagi sebagian besar orang tidak begitu bagus. Namun jarang sekali Blur bisa bereksplorasi seperti yang ada di album ini. Karena bisa memadukan unsur Electronic dengan Rock. Tapi di satu sisi, album ini adalah awal keruntuhan Blur sepanjang karier mereka, bahkan album ini adalah album terakhir Blur sebelum akhirnya memutuskan bubar, namun kemudian bangkit lagi di tahun 2008.
6. Limp Bizkit - Chocolate Starfish and the Hot Dog Flavored Water (2000)
Album ini adalah album kesuksesan besar yang pernah dicetak Limp Bizkit sepanjang karier mereka. 3 awal album Limp Bizkit menurut saya adalah orisinal nya Limp Bizkit. Dan puncak kesuksesannya ada di album ini. Karena hampir semua lagu mereka di album ini mampu dikemas dengan sangat baik, meski banyak di antara lagu mereka di album ini cukup kontroversial. Faktanya bahwa hampir 80% hits tersukses mereka berhasil dicetak lewat album ini, dan salah satu lagu mereka "Take a Look Around" dipilih menjadi soundtrack film "Mission Impossible" seri kedua.
5. Keane - Hopes and Fears (2004)
Kenapa saya memilih album ini ? Bagi saya jarang sebuah band Rock mampu berhasil menciptakan suara yang hebat tanpa memerlukan instrument Guitar. Dan Keane mampu membuktikan bahwa mereka bisa melakukan hal itu. Hanya bermodal suara dari Keyboard dan sebagai gantinya instrument Guitar yang di tanggalkannya, mereka memutuskan mengganti suara Guitar dengan memasukkan sample hampir di seluruh lagu mereka di album ini. Dan ciri khas itulah yang terus mereka bawa sepanjang karier mereka hingga saat ini.
4. Keane - Under the Iron Sea (2006)
Kesuksesan mereka di album Hopes and Fears membuat Keane semakin tertantang untuk membuat album terbaru. Dan di album ini, Keane berhasil bereksplorasi lebih jauh lagi, yaitu dengan suara dari Keyboard yang lebih berat dan lebih terasa seperti nge-Rock. Keberhasilan dari musik mereka pun juga terbawa hingga kesuksesan album ini secara komersil dan berkat album ini pula, Keane bisa dikenal hampir diseluruh dunia.
3. Coldplay - A Rush of Blood to the Head (2002)
Berkat album ini, saya mulai suka dengan Coldplay. Di album ini, Coldplay berhasil mengemas sebuah album yang menarik dan sangat enak untuk di dengar. Dan faktanya, 80% hits tersukses mereka berhasil dicetak lewat album ini. Dan tak perlu saya panjang lebar menjelaskan album ini, penjualannya pun sukses besar dan album ini adalah album Coldplay dengan penjualan tersukses sepanjang karier mereka.
2. Radiohead - Kid A (2000)
Album ini adalah album yang sempat menggemparkan dunia musik di era-nya. Betapa menggemparkannya, karena Radiohead bisa sukses dengan album OK Computer yang dikenal dengan sound Rock yang sangat luar biasa, tiba-tiba saja mereka muncul kembali dengan sentuhan musik yang berbanding balik 180 derajat ketimbang OK Computer yang notabene nya adalah album sebelumnya Kid A. Album ini benar-benar jauh dari kesan Rock & Roll, namun lebih cenderung electronic. Namun hebatnya, Radiohead berhasil mengemas album ini sangat epik dan sama sekali tidak ada hal aneh yang sukar untuk didengar. Dan unsur electronic inilah yang mereka bawa terus hingga kini di album terdepan mereka.
1. Linkin Park - Meteora (2003)
Tak perlu saya jelaskan panjang lebar betapa hebatnya daya tarik dari album ini. Kesuksesan mereka sebenarnya sudah dimulai sejak mereka merilis debut album mereka berjudul Hybrid Theory, yang notabene adalah album sebelum Meteora. Dan album ini sangatlah sukses dengan mencetak angka penjualan terbanyak di seluruh negara, bahkan di Indonesia. Hasilnya, album ini mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa. Dan daya tarik itu bahkan sampai ke Indonesia, banyak musisi-musisi di Indonesia yang terinspirasi musiknya bisa seperti Linkin Park. Bahkan salah satu band Rap-Rock kondang asal Indonesia, Saint Loco memiliki ciri khas yang hampir mirip seperti Linkin Park, bahkan mendapatkan julukan ''Linkin Park-nya Indonesia''. Dan daya tarik yang luar biasa inilah membuat album ini menjadi salah satu trendsetter baru di era-nya.
Rabu, 30 November 2016
Senin, 14 November 2016
New Order
New Order |
Wajar saja, karena band ini sebenarnya awal mulanya dari sebuah band Joy Division, sebuah grup band yang sukses di era 70-an. Joy Division boleh dibilang adalah salah satu band yang sangat bersejarah di industri musik dunia karena daya tarik sang vokalis, almarhum Ian Curtis begitu memikat hati. Hasilnya, Joy Division sukses menarik peminat musik yang kala itu di dominasi oleh aliran Heavy Metal ala Led Zeppelin, Black Sabbath, Aerosmith, dan band heavy metal di zamannya.
Namun tahun 1980, Joy Division memutuskan untuk bubar setelah kematian Ian Curtis yang begitu mendadak dan menggemparkan kancah musik di zamannya, karena bunuh diri. Dan sejak saat itulah, Joy Division seolah mati begitu saja dengan hanya mengorbitkan 2 buah album, namun kedua album tersebut sangatlah sukses, bukan hanya di negara asalnya, tapi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Tak lama setelah itu, berdirilah band ini yang digawangi oleh 3 mantan personel Joy Division, yaitu Bernard Sumner (vokalis, gitaris), Peter Hook (bassist, backing vokal), dan Stephen Morris (drummer). Namun kemudian Stephen Morris mengajak Gillian Gilbert (keyboardist) bergabung di band ini. Dan sejak itulah, band ini resmi diberi nama New Order. Di tahun 1981, New Order langsung meluncurkan album pertama mereka berjudul "Movement". Album ini sudah mencirikan musik New Order akan kemana. Dan musik mereka sangatlah berbeda dengan konsep musik Joy Division yang lebih mengusung genre Post-Punk. New Order lebih mengarah ke musik electro-dance, namun tetap adanya unsur Post-Punk meski tidak 100% murni Post-Punk. Dan album ini pun langsung dengan cepat di terima pasar dan hasilnya sangatlah sukses, mengingat masih banyaknya fans Joy Division mengharapkan akan adanya kebangkitan dari New Order.
Kemudian di tahun 1983, New Order mulai bekerja keras untuk mengeluarkan album kedua mereka. Dan akhirnya, mereka berhasil meluncurkan album kedua mereka dengan diberi judul "Power, Corruption & Lies". Dan musik mereka pun masih mengusung tema yang sama seperti album pertamanya, electro-pop dengan campuran Post-Punk. Dan hasilnya sama seperti album sebelumnya, album ini memiliki respons pasar yang bagus, meski pada tahun itu sudah banyak band-band baru yang mulai bermunculan.
Musik mereka pun semakin mantap di album ketiganya, "Low-Life" yang dirilis di tahun 1985. Usaha keras New Order untuk tetap mempertahankan musik mereka yang berbeda di antara band di zamannya ternyata berhasil. Meski di dominasi oleh musik ala The Smiths yang juga bersinar di zamannya, album ini tetap terhitung sukses dan respons pasar pun tetaplah sangat baik.
Tahun 1986, New Order tetap intensif dengan meluncurkan album keempat mereka berjudul "Brotherhood". Memang di album ini, New Order lebih berusaha keras ketimbang ketiga album sebelumnya, mengingat dominasi musik rock di zamannya sudah semakin tinggi dengan kehadiran band-band rock baru di zamannya. Namun, New Order tetaplah sukses dengan musik yang mereka usung di empat album mereka ini. Respons pasar pun kembali positif akan album ini.
Di tahun 1989, kinerja musikalitas New Order sudah mulai sedikit demi sedikit mengalami penurunan. Dan ini terbukti dengan dirilisnya album kelima mereka berjudul "Technique". Di album ini, New Order mulai menghilangkan ciri Post-Punk di album ini yang sudah melekat di musik mereka di empat album sebelumnya. Namun album ini tetap tergolong sukses, meski respons pasar tidak lagi sebaik sebelum-sebelumnya.
Dan penurunan produktivitas New Order dalam meluncurkan album semakin terlihat di tahun 1993. Ya, memang pada saat itu hampir seluruh personel New Order sudah mulai fokus pada side project mereka masing-masing. Bernard Sumner sudah mulai fokus pada band barunya, Electronic yang merupakan kolaborasi antara Sumner dan mantan gitaris The Smiths, Johnny Marr. Stephen Morris dan Gillian Gilbert yang pada saat itu telah menikah terlihat lebih fokus dengan project duonya, dan menghasilkan dua album studio. Jadi New Order seolah-olah ditinggalkan begitu saja tanpa adanya album baru. Namun itu langsung ditampik dengan para personel New Order dengan diluncurkannya album keenam mereka berjudul "Republic". Single "Regret" menjadi salah satu single legendaris New Order selama berkarier di dunia musik. Respons pasar terhadap album ini tetaplah positif. Pada saat itulah, New Order memutuskan untuk vakum dari dunia musik hingga waktu yang tak ditentukan, namun mereka sempat merilis album kompilasi terbaik mereka di tahun 1994.
New Order tahun 2000 |
Namun keberhasilan album mereka ternyata tak seimbang dengan keberhasilan secara internal band. Album "Get Ready" adalah album terakhir New Order dengan formasi klasik mereka. Di tahun yang sama, Gillian Gilbert memutuskan untuk mengundurkan diri dari band dengan alasan ingin istirahat dari dunia musik. Dan di tahun yang sama pula, masuklah Phil Cunningham menggantikan Gillian Gilbert di posisi keyboardist, namun Phil Cunningham lebih sering menggunakan gitar di panggung, sehingga Phil memegang dua posisi yaitu keyboardist dan gitaris.
New Order tahun 2005 |
Namun lagi-lagi semangat New Order mengendur di tahun 2007. New Order pada saat itu kembali memutuskan untuk vakum setelah sang bassist, Peter Hook memutuskan untuk mengundurkan diri dari band ini. Dan hal ini memang sudah terlihat sejak beberapa kali konser dan interview New Order, Peter Hook tak pernah terlihat bersama New Order. Yang lebih parah lagi di tahun 2009, Bernard Sumner memberikan statement bahwa dia tidak akan berkarya lagi dibawah bendera New Order.
Namun di tahun 2011, New Order kembali membuat kejutan dengan memutuskan untuk kembali lagi di kancah musik. Namun dengan formasi yang berbeda, dengan kembalinya Gillian Gilbert membangkitkan New Order dalam bermusik, serta posisi Peter Hook diganti oleh Tom Chapman. Di tahun 2013, mereka meluncurkan album kesembilan mereka yang sebenarnya album ini bukanlah album murni dengan materi baru. Album yang diberi judul "Lost Sirens" ini sebenarnya adalah hasil sisa rekaman mereka yang tidak dimasukkan di album multi-platinum mereka, "Waiting for the Sirens' Call".
New Order tahun 2015 |
Langganan:
Postingan (Atom)